Pemerintah Harus Tambah Spektrum Broadband


GSM Association (GSMA) hari ini meminta pada pemerintah Indonesia agar memberikan penambahan alokasi spektrum pita lebar menyusul meningkatnya kebutuhan layanan mobile broadband (Internet pita lebar) di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia dan peringkat keenam untuk pasar mobile terbesar di dunia. Saat ini, dilaporkan Wireless Intelligent, terdapat lebih dari lima juta sambungan mobile broadband HSPA di di Indonesia, dan diprediksi akan melambung hingga 420 persen di akhir 2011.

“HSPA adalah salah satu-satunya alat yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia untuk memperluas akses internet secara menyeluruh dengan biaya efektif,” kata Tom Phillips, Chief Government and Regulatory Affairs Officer GSMA di Jakarta, 28 April 2010.

“Di lain pihak, mobile broadband di Indonesia juga membutuhkan penambahan bandwidth untuk memberikan layanan akses Internet. Karena itu, kami harap pemerintah dapat memberikan tambahan spektrum dengan harga yang sesuai,” ucapnya.

Tambahan spektrum di frekuensi 2,1 GHz, kata Tom, dibutuhkan untuk mendukung penggunaan teknologi HSPA di Indonesia. Sekadar diketahui, saat ini terdapat lima operator yang menyelenggarakan akses broadband HSPA di Indonesia, yaitu XL, Indosat, Telkomsel, Hutchison, dan Natrindo (Axis).

“Spektrum 700Mhz dan 2,66Hz juga harus diberikan tambahan demi kelancaran perkembangan evolusi teknologi. Ini dimaksudkan agar teknologi mobile di Indonesia bisa disejajarkan dengan perkembangan yang terjadi di Pasar Asia,” ucap Tom.

Seperti diketahui, sejumlah operator di Asia kini secara aktif melakukan perencanaan dan uji coba untuk generasi berikutnya, yaitu LTE, yang akan mampu mendongkrak performa HSPA.

“Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang menawarkan spektrum 3G. Pemerintah sudah semestinya mempertimbangkan langkah selanjutnya,” kata Tom.

Menurut hasil pengamatan GSMA Asia Pasific, nilai ekosistem mobile mencapai angka 2,7 persen dari GDP Indonesia pada tahun 2008. (hs)


Sumber
VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar